Kabupaten Bogor menyimpan banyak potensi wisata alam yang beragam, beberapa di antaranya telah banyak dieksplorasi para pelancong, sementara sebagian lainnya masih belum banyak dilirik atau disentuh sama sekali.
Di bagian tengah Kecamatan Sukamakmur, di balik perbukitan kawasan Puncak yang tinggi menjulang, terdapat sebuah lingkar kawasan wisata yang menawarkan panorama nan permai. Terdapat dua objek wisata alam utama berupa yang keberadaannya sudah popular, yakni Curug Ciherang dan Curug Cipamingkis. Di luar itu, terdapat satu objek wisata lain yang tak kalah mempesona, Situ Rawa Gede.
Letak Situ Rawa Gede tak jauh dari Curug Ciherang. Jaraknya yang membentang di antara keduanya tidak lebih dari satu kilometer. Jika ditempuh dari arah pusat Kota Bogor, Situ Rawa Gede berada sebelum Curug Ciherang. Terdapat plang penunjuk arah sebagai petunjuk memasuki kawasan Situ Rawa Gede yang berada di Desa Sinarjaya ini.
Terletak di pinggiran kawasan sepanjang Jalan Puncak Dua, akses menuju situ terbilang gampang-gampang susah dijangkau. Gampang karena lokasi gerbang curug bisa dijajal menggunakan mobil, terlebih sepeda motor. Susah karena akses jalan sangat terjal, di luar jangkauan operator ponsel.
Saat tiba di lokasi, wisatawan akan langsung disambut dengan hamparan situ yang luas dan langsung berhadapan dengan dinding bukit yang menjulang. Bayangan hamparan hijau pepohonan di atas bukit ini samar-samar memantul di permukaan air yang masih jernih.
Suara bisikan angin, kicauan burung, dan berbagai jenis serangga khas pegunungan saling bersahutan menghangatkan suasana. Kombinasi antara panorama dan orkestrasi alami ini membuat siapa saja bisa betah berlama-lama menikmati suasana yang tersaji.
Untuk bisa menikmati suasana Situ Rawa Gede ini, pengunjung bisa membayar tiket masuk seharga Rp5.000 saja. Di areal situ, terdapat jejeran warung kopi yang berdiri persis di tepi danau. Warung-warung kopi ini memiliki areal ruangan terbuka cukup luas yang bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat.
Di bagian belakang warung kopi ini, pengunjung juga bisa langsung menikmati panorama alam situ dengan pemandangan latar perbukitan hijau yang tinggi menjulang. Di perbukitan ini juga terdapat tiga anak curug yang makin mempercantik pemandangan dan memperelok resonansi suara-suara alam di sekitarnya.
Tak cuma dari kejauhan, pengunjung juga bisa menikmati secara langsung dingin dan jernihnya air danau dengan menggunakan tiga perahu sampan yang tersedia di area situ. Agar bisa merasakan sensasi berlayar di atas danau ini, pengunjung bisa membayar Rp10.000 untuk dua kali putaran mengelilingi danau.
Di perbukitan sekitar areal situ juga terdapat lahan perkemahan yang bisa digunakan. Pengunjung wajib membayar Rp10.000/malam agar bisa berkemah di areal tersebut. Namun sayangnya pengelola tidak menyediakan perlengkapan kemah di lokasi. Sehingga, mau tidak mau wisatawan mesti rela bersusah payah jika hendak berkemah.
Situ Rawa Gede, kata salah seorang warga yang juga menjadi pelaku pariwisata, Usup Supriyadi (45), biasanya ramai saat penghujung pekan. Terlebih saat masa-masa libur panjang. Wisatawan, kata Usup, datang dari berbagai daerah di Bogor, termasuk Jakarta. Saat hari biasa, Situ Rawa Gede lengang sama sekali.
Salah satu hal yang kerap dikeluhkan pengunjung ialah buruknya akses jalan menuju lokasi wisata. Bagaimana tidak, untuk bisa menjangkau situ, wisatawan harus melewati Jalan Puncak II yang sempit dan terjal. Suasana tak mengenakan ini makin berlipat ganda kala pengunjung harus melewati jalan persimpangan yang hendak mengarah ke areal situ.
“Masalah utamanya yang sering dikeluhkan pengunjung itu jalannya. Kalau warga sini udah biasa (berkendara di jalan terjal) dari atas (perbukitan). Kalau wisatawan, kan, beda,” kata Usup beberapa pekan lalu.
Situ Rawa Gede dikelola secara swadaya oleh warga di Kampung Rawa Gede. Lahan situ, kata Usup, merupakan aset milik pemerintah dan berbatasan langsung dengan lahan pegunungan milik PT. Perhutani.
Potensi wisata di situ ini baru ditata dan dikomersilkan sejak 2015 lalu. Komersialisasi situ yang telah berjalan dua tahun ini belum bisa banyak memberi dampak finansial kepada warga. Cuma sebagian kecil warga sekitar yang membuka usaha dan mencari penghidupan dari situ. Sebagian kecil warga tersebut juga tak bisa dibilang jumawa. Nyatanya, mereka, termasuk Usup, masih merangkap profesi sebagai petani.
Untuk Penginapan Dan Camp Area Di Dekat Situ Rawa Gede Jonggol, anda bisa menuju ke Desa Sukawangi, Jalur Puncak 2, Kabupaten Bogor Cikuray, Indonesia. Jaraknya hanya sekitar 10 – 15 dari Situ Rawa Gede Jonggol. Di sana juga tersedia Penginapan Villa serta Camp Area untuk teman-teman yang ingin mendirikan tenda untuk bermalam. Untuk Info selengkapnya, anda bisa menghubungi 0821-1186-1639